Cute Rocking Baby Monkey

Rabu, 04 Januari 2017

KISAH NABI YUSUF

KISAH NABI YUSUF

Yusuf adalah putra Nabi Ya’qub, diantara dua belas orang anak-anak Ya’qub, Yusuf dan Bunyaminlah yang paling dicintai. Hal ini menimbulkan iri hati saudara-saudaranya yang lain. Yusuf wajahnya sangat tampan, lebih tampan dari pada saudara-saudaranya yang lain. Bentuk tubuhnya sangat bagus. Terlebih setelah ibunya (Rahil) meninggal dunia maka ia makin disayang oleh ayahnya. Pada suatu malam ia bermimpi, ia melihat sebelas bintang bulan dan matahari bersujud kepadanya. Esok harinya ia ceritakan hal itu kepada ayahnya. “Sebelas bintang adalah saudara-saudaramu. Matahari adalah ayahmu, bulan adalah ibumu. Semua akan menghormatimu, kelak kau akan jadi orang besar, maka jangan sampai saudara-saudaram tahu. Jika saudamu tahu mereka akan mencelakakanmu.”

Namun tanpa setahu Yusuf dan ayahnya ternyata salah seorang saudaranya mengetahu pembicaraan ayahnya itu. Sejak saat itu mereka makin membenci  Yusuf dan selalu berusaha mencelakakannya. Suatu ketika saudara-saudara yusuf berkumpul untuk merundingkan masalah kecintaan Nabi Ya’kub terhadap Yusuf yang dianggap berlebihan dan tidak adil. Salah satu diantara mereka berkata: Kita semua sudah mengetahuinya sendiri bahwa Ayah kita (Nabi Ya’kub) telah berlebihan mencintai Yusuf.
Apa yang membuat Ayah kita terlalu mencintai yusuf dari pada kita semua yang lebih tua dan lebih berjasa terhadap kedua orang tua kita.”
Saudara yang lain juga berkata, “Kecintaan ayah terhadap Yusuf sudah sangat terang, bagaikan terangnya matahari. Kecintaan tersebut tidak akan dapat dihilangkan dengan rayuan atau bujukan, karena cinta itu dari akalnya sendiri. Jadi selama Yusuf masih ada di dekat Ayah, maka selama itu pula kecintaan Ayah terhadap Yusuf.”
Saut saudara yang lain, “Jalan keluarnya kita harus menghapuskan Yusuf dari keluarga kita. Bagaimana kalau kita bawa Yusuf ke tempat yang jauh untuk dikubur hidup-hidup atau diberikan kepada binatang-binatang buas?.
Kemudian kita memohon ampun kepada Alloh untuk menghapus dosa-dosa kita. Dengan begitu maka Ayah akan berpindah untuk mencintai kita.”
Yahuza, yakni saudara yang paling baik hatinya diantara saudara-saudara Yusuf berkata, “Kita semua adalah keturunan Nabi Ibrahim yang mulia yang mengerti tentang agama, Yusuf bukan orang yang bersalah, maka agama tidak membenarkan untuk membunuhnya.
Jika ingin menjauhkan Yusuf dari kita, maka bawalah ke telaga Jub yang letaknya sangat jauh dari sini. Telaga Jub adalah tempat dimana orang-orang mengambil air disana, kemudian kita taruh Yusuf ke telaga tersebut biar ada orang lain yang mengetahuinya dan membawanya sebagai anak angkat.”Keesokan harinya mereka membawa Yusuf ke tempat yang jauh menuju ke telaga Jub, sebelum sampai ke telaga niat buruk mereka menggebu-gebu dan tak dapat dibendung lagi. Sesampainya di telaga mereka langsung menelanjangi Yusuf dan memasukkan ke dalam telaga tersebut. Setelah Yusuf dimasukkan ke telaga, kemudian saudara-saudaranya meninggalkan Yusuf sendirian di dalam telaga yang sangat dalam dan membawa bajunya pulang. Mereka sangat puas dan menganggap bahwa dengan begitu ayahnya akan melupakan Yusuf selamanya. Mereka lupa atas kekuasaan Alloh bahwa Alloh akan selalu menolong hamba-Nya yang tidak bersalah dan melindungi orang yang di kehendaki-Nya.
Di kala senja hari, mereka telah kembali ke rumahnya, kemudian menemui Ayahnya dengan mengucapkan kalimat yang sudah mereka susun sebelumnya dengan membawa baju Yusuf yang dilumuri darah yang mereka buat sendiri. Mereka berbohong kepada Ayahnya bahwa Yusuf diterkam srigala. Nabi Ya’kub berkata dengan sangat sedih, “Nafsu kedengkian kalian telah mengakibatkan kejadian yang mengerikan. Kejadian itu telah terjadi, hanya kepada Alloh aku memohon pertolongan atas segala-galanya.” Yusuf merasa kesian di dalam telaga, suasana gelap dan sepi menyelimutinya. Tidak ada satupun yang nampak oleh mata kecuali air telaga yang tenang dan jernih. Perut Yusuf pun mulai lapar, hanya kepada Alloh Yusuf bertawakkal dan memohon. Dalam kondisi seperti itu Yusuf terbayang-bayang akan bapaknya, betapa sedihnya jika Ayahnya kehilangan Yusuf.
Ketika itu wahyu Alloh turun kepadanya, “Sabarlah enngkau wahai Yusuf. Aku adalah Tuhanmu yang akan memberi jalan keluar kepadamu.” Sesaat kemudian Yusuf mendengar dari dalam telaga suara tapakan kaki yang menghampirinya. Ternyata yang datang adalah segerombolan musafir yang beristirahat di sekitar telaga tersebut. Pimpinan dari gerombolan tersebut meminta annggotanya untuk mengambilkan air dari telaga tersebut. Salah seorang diantara mereka mengambil air dengan gayung yang besar yang meluncur dari atas ke dalam telaga tersebut Jatuh tepat didepan Yusuf. Dan kemudian Yusuf merangkul garung tersebut dengan kedua tangannya, kemudian ditariknya ke permukaan bumi. Si pengambil airpun kaget melihat ada anak yang tampan bergelantungan di tali gayungnya.Setelah Yusuf keluar dari telaga, kemudian khalifah dari rombongan tersebut menjual Yusuf ke pasar budak sebagai penghasilan bagi dirinya. Suatu ketika ada petinggi mesir yang datang ke pasar dan membeli Yusuf. Petinggi mesir tersebut bernama Furtifur dan kemudian di bawanya pulang. Furtifur membawa Yusuf ke rumahnya dan ditunjukkan kepada istrinya. Istrinya melihatnya dan berkata, “Dilihat dari tanda-tanda dan keterangan tabiat serta wajahnya, anak ini kelihatanya dari keluarga yang terhormat dan mulia. Terimalah dia sebagai keluarga kita, jangan dianggap sebagai budak, meskipun dibeli sebagai budak, saya yakin ketika dewasa nanti akan memberikan manfaat kepada keluarga kita.” Kebetulan istri Furtifur belum punya anak.

Selama hidup, Yusuf telah mengalami banyak kesusahan-kesusahan selama di telaga maupun ketika berpisah dengan Ayahnya. Yusuf mulai tumbuh menjadi anak remaja, diusia remaja paras Yusuf semakin tampan dan molek serta perangainya yang baik dan kelembutan hatinya. Di usia remaja justru semakin banyak cobaan-cobaan yang dialami oleh Yusuf. Istri pembesar mesir mulai ada keterikatan kasih terhadap Yusuf. Semenjak itu tutur katanya, tingkah lakunya, cara duduknya dan gerak geriknya menunjukkan adanya cinta kasih terhadap Yusuf. Hari demi maka istri tersebut semakin cinta dan berkobar-kobar hawa nafsunya. di saat sang raja tidak bersama istrinya, maka istri pembesar menghampiri Yusuf dan merayunya, karena hati Yusuf sudah dipenuhi wahyu Alloh, maka rayuan tersebut mental dan akhirnya istri pembesar mencoba untuk berbuat keji dengan memaksa Yusuf untuk menggaulinya. Saat itu Alloh menurunkan wahyu agar Yusuf melarikan diri, kemudian Yusuf melarikan diri, akan tetapi bajunya dapat di pegang oleh istri pembesar smpai sobek. Tidak lama kemudian sang raja datang dan melihat kejadian tersebut. Karena kelicikan istri pembesar, maka dia mengaku kalau yang berbuat jahat adalah Yusuf. Oleh sebab itulah Yusuf di penjara. Ketika kejadiann itu Yusuf menjelaskan semua kejadian yang sebenarnya, karena perbedaan pengakuan, maka sang raja bingung menentukan siapa yang salah?. Kemudian datanglah anak paman raja yang bijaksana, dia berkata, “Jika baju Yusuf yang sobek bagian depan, maka Yusuflah yang salah, akan tetapi kalau baju yang sobek di bagian belakang, maka yang salah adalah istri pembesar.” Setelah diteliti ternyata yang sobek bagian belakang, maka jelaslah bahwa yang salah adalah istri pembesar. Mengetahui hal itu sang raja memerintahkan istrinya untuk minta maaf dan menghukumnya dengan hukuman yang setimpal.
Mukzizat Nabi Yusuf :
Nabi Yusuf dikisahkan dalam riwayatnya sebagai seorang pria yang sangat tampan dan sangat piawai dalam memimpin negaranya. Sejak kecia dia mendapat mimpi yang tidak biasa dan ketika besar dia dapat mentakwilkan mimpinya tersebut, sehingga dia sangat dihormati oleh masyarakat sekitarnya.
Sumber :http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id/2014/04/kisah-nabi-yusuf-as-yang-sebenarnya.html
             http://duniakaomao.blogspot.co.id/2012/07/mukjizat-25-nabi-dan-rasul-lengkap.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar